Klien Nn B 24 ahun,anak ke 4 dari 7 bersaudara ( tiga orang adik lain ibu), dari keluarga bapak A (almarhum) dari ibu I (almarhum), bertempat tinggal dijakarta barat, agama Kristen protestan. Klien masuk rumah sakit tanggal 14 maret 1996, dengan keluhan utama klien sering merobek-robek bajunya, telanjang dan ingin lari dari rumah. Sejak kecil, klien dianggap mengalami gangguan jiwa, dianggap bodoh sehingga klien tidk disekolahkan, dirumah selalu dikucilkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi, tidak mempunyai teman dekat dan tidak mempunyai keluarga yang dianggap teman dekat klien. Akibatnya klien sering menyendiri, melamun dan mengatakan bahwa ada suara yang menyuruhnya pergi. Karena klien tidak mau pergi, sebagai gantinya klien disuruh merobek-robek bajunya. Keluarga merasa tidak mampu merawat dan akhirnya membawa klien ke RSJ dengan alasan mau diajak nonton film.
Selama di RSJ, ibu tiri klien tidak pernah menjenguk dan sesekali kakak kandung klien dating ke RSJ untuk membawa pakaian serta membayar biaya obat-obatan tapi kakanya tidak mengakui klien sebagai adiknya.
Dari hasil observasi di dapat data bahwa rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata kosong, gigi kuning, banyak kotoran , tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki. Gaya bicara klien hati-hati, bicara bila ditanya, jawaban singkat. Klien sering duduk sendiri dan banyak tidur.
MASALAH KEPERAWATAN
1. interaksi social, kerusakan
2. perubahan sensori- perceptual
3. kekerasan, resiko tinggi
4. haraga diri rendah kronis
5. intoleransi aktivitas
Selama di RSJ, ibu tiri klien tidak pernah menjenguk dan sesekali kakak kandung klien dating ke RSJ untuk membawa pakaian serta membayar biaya obat-obatan tapi kakanya tidak mengakui klien sebagai adiknya.
Dari hasil observasi di dapat data bahwa rambut kotor dan bau, banyak kutu, wajah lusuh, tatapan mata kosong, gigi kuning, banyak kotoran , tercium bau yang tidak enak, telinga kotor, kulit kotor banyak daki, kuku panjang dan kotor, tidak memakai alas kaki. Gaya bicara klien hati-hati, bicara bila ditanya, jawaban singkat. Klien sering duduk sendiri dan banyak tidur.
MASALAH KEPERAWATAN
1. interaksi social, kerusakan
2. perubahan sensori- perceptual
3. kekerasan, resiko tinggi
4. haraga diri rendah kronis
5. intoleransi aktivitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar